Pati, Lintaspantura.id – Adalah Sukawi, warga Dukuh Ngrandu Rt 01 Rw 04 Desa Ngawen, yang telah melaporkan kondisi saluran irigasi pertanian kepada pemerintah Desa Ngawen Kec Cluwak Kabupaten Pati, namun hingga 3 bulan ini, belum ada tindak lanjut dan penanganan.
Talud sepanjang kurang-lebih 50 meter roboh dan menimpa saluran irigasi pertanian di Desa Ngawen sehingga menghambat aliran pertanian.
Sukawi mengungkapkan, talud yang dibangun secara pribadi oleh pemilik sawah, yang diketahui merupakan warga Dukuh Sekar Desa Jepalo Kecamatan Gunungwungkal, roboh oleh sebab diduga adanya kesalahan teknis dalam pembangunanya.
“Talud’nya roboh dan bongkahanya memenuhi saluran irigasi pertanian yang airnya sehari – hari digunakan untuk mengaliri puluhan hektar sawah di bawahnya”, ungkap Sukawi Minggu (12/3/2023).
Bongkahan talud yang memenuhi saluran irigasi tersebut, ungkap Sukawi mengakibatkan arus air terhambat. Dan apabila debit air tinggi karena hujan lebat atau ada kiriman air dari atas, dikhawatirkan akan meluap dan menggenangi, serta merusak tanggul dan areal sawah di bawahnya.
“Kebetulan sawah saya 3 meter berada dibagian bawah persis dari saluran irigasi tersebut”, ungkapnya.
Sukawi menuturkan, pihak Pemerintah Desa Ngawen sebenarnya sudah mengambil langkah dengan mengundang dirinya dan pemilik sawah yang membangun talud tersebut.
